Rabu, 13 Oktober 2010

PESONA SIRONJONG


















PULAU SIRONJONG


CANTIK NIAN SIRONJONG

Oleh :
Marshalleh Adaz

            Sepertinya tak pernah berhenti mulut ini berdecak kagum. Menengadah sambil mengagumi aneka pesona dari sebuah kota yang menjadi pusatnya suatu provinsi. Sumatera Barat. Tepatnya Kota Padang. Potensinya sangat sempurna dan serba komplit. Kota ini memiliki alam dengan gugusan perbukitan dan aliran airnya yang menganak sungai, punya pantai dengan muaranya, pulau-pulau besar dan kecil, aneka budaya beserta istiadatnya, dan jejeran aksesoris maupun kulinernya yang bervariasi. Sungguh anugerah sempurna dari Yang Kuasa.
            Kali ini, penulis mendapat kesempatan bersama Dinas Perikanan dan Kelautan (Ibu Helda) serta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Bpk. Edi Dharma), dari Kota Padang, bertandang ke salah satu objek alam dan objek bahari, Pulau Sironjong. Pulau kecil yang terletak di wilayah Kecamatan Bungus Teluk Kabung. Pulau ini tepatnya masuk daerah Kelurahan Sungai Pisang.
            Pulau Sironjong hanya dapat di capai jika kita menggunakan transportasi laut, yang dapat diawali dengan dua pilihan pintu masuk.
Jika Berangkat dari Muaro Padang (Batang Arau), waktu tempuhnya lebih kurang 30 menit, tempat ini sangat mudah dijangkau karena dekat dengan kota dan cukup banyak kapal kecil yang sandar di Batang Arau ini.
Jika kita masuknya dari Sungai Pisang, mungkin relatif agak lebih lama karena jaraknya dari Kota Padang lebih kurang 32 km, namun itu tidak akan melelahkan karena sepanjang perjalanan kita akan dihibur oleh pemandangan laut dan alam perbukitan. Dari Sungai Pisang ini ke Pulau Sironjong lebih kurang 25 menit.
Rentang waktu yang penulis tentukan tadi adalah waktu normal, yaitu jika cuaca dan iklim dalam kondisi stabil, tidak hujan dan angin tidak bertiup kencang. Untuk ongkos pulang pergi kita harus pandai-pandai menawar harga sewa kapal atau boat.
Penulis beserta rombongan berangkat dengan speedboat yang sandar di Batang Arau. Dengan kecepatan sedang penulis lebih leluasa menikmati pemandangan di depan mata. Gunung Padang terlihat jelas, di dekatnya terlihat seonggok batu karang, oleh masyarakat setempat disebut batu mandi. Melaju pelan ke arah barat dimana pada akhirnya kami dapat melihat Pulau Pisang Ketek dan Pisang Gadang, Pulau Sikuai, Pulau Pagang, dan Pulau Pamutusan, serta beberapa pulau kecil lainnya dikejauhan.
Boat-pun semakin pelan karena memasuki sebuah teluk. Airnya begitu tenang dan biru. Tidak sedikitpun terlihat alunan ombak dan riak air yang besar, karena memang perairan ini diapit oleh Pulau Sironjong di sebelah kiri kami dan bukit yang memanjang di sebelah kanan dimana dibalik bukit itu terdapat perkampung Sungai Pisang.
Sironjong ternyata adalah pulau kecil, dengan luas kira-kira 11,04 Ha. Pulau ini dapat juga disebut pulau bukit bercadas dengan ketinggian ± 600 m. Hamparan pasir putihnya (± 1 km), berhadapan langsung dengan teluknya yang tenang tadi. Dibelakangnya terdapat bukit batu cadas. Melihat kemiringan dinding bukit dan strukturnya, tempat ini cocok sekali untuk panjat tebing (climbing). Pulau ini pada bagian timurnya mempunyai pantai yang curam.
Banyak wacana dan nuansa wisata yang ditawarkan oleh Pulau Sironjong ini.
Teluknya yang tenang dapat kita nikmati sambil ber jet-ski­ ria, atau menggunakan perahu dayung, perahu kayuh dan sejenis kano. Alam bawah lautnya dapat kita selami sambil melihat aneka terumbu karang dan keragaman jenis ikan laut. Atau berjemur di antara kerimbunan pepohonan. Atau, seandainya saja ada kereta gantung maka kita dapat menikmati pemandangan dari kedua puncak bukit tersebut. Bahkan memacing pun bisa kita lakukan disini.
Jika saja semua itu terujud, maka disekitar lokasi atau di Pulau Sironjong itu sendiri akan bermunculan penginapan, usaha jasa, kuliner dan produktivitas lainnya, yang dapat memberi nilai tambah bagi pendapatan daerah maupun penghasilan masyarakat setempat selain nelayan.
Tentunya keinginan untuk berwisata tidak harus menunggu semua itu tercipta. Saat inipun jika kita pergi ke Sironjong, kita akan bisa melihat pondok terapung yang menyatu dengan keramba laut ikan Karapu Bebek (Cromileptes Altivelis), yang dibudidayakan untuk diekspor ke Hongkong, dengan harga Rp. 300.000/kg-nya pada saat usia ikan mencapai 10 bulan atau 1 tahun.
Cantik nian Sironjong.
Sulit dilukiskan keindahan dan keelokan pesonanya. Padang memang menawarkan pilihan wisata yang membuat kita sulit untuk memilihnya. Seharusnya kita bangga, bukannya terlena. (*)

ARE YOU REMEMBER ........ ?????

JALAN ALANG LAWEH
Tugu A.T. Raff  di Lapangan Imam Bonjol Sekarang 1938
Hampir sama dengan Bangunan Balai Kota Padang sekarang ....
Bangunan Balai Kota Padang TEMPO DOELOE
Jalan Belakang Olo Januari 1988